KSAU : Angkasa Yudha 2017 akan mengambil referensi perang trikora

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, SIP didampingi Wakasau Marsekal Madya Hadian Sumintaatmadja menerima Laporan Kesiapan Latihan Angkasa Yudha dari Panitia Latihan di ruang Rapat Kasau Gedung R. S. Suryadarma, Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (31/7/17).
Kegiatan diawali dengan Laporan Perwira ditunjuk Kolonel Nav. Nyoman Suadnyana, Paparan Kesiapan Latihan Oleh Dirdiklat Kodiklatau, Marsma TNI Andjar Sungkowo, Paparan Kesiapan Fasilitas Latihan oleh Kapus Olah Yudha (OYU) Seskoau, Kolonel Pnb Danang Setyabudi, kemudian dilanjutkan dengan arahan Kasau selaku Pimpinan Umum Latihan dan diakhiri dengan Diskusi.
Giat ini dihadiri Oleh Para Asisten Kasau, Irjenau, Para Pangkotama, Dankodiklatau, Danseskoau, Dankorps Paskhas, Para Kadis Mabesau serta pejabat lainnya.
Kasau mengatakan, Latihan Angkasa Yudha merupakan latihan Puncak TNI AU yang selalu diselenggarakan setiap tahunnya, untuk meningkatkan Profesionalisme dan kemampuan seluruh Prajurit TNI AU. Di tahun 2017 ini Latihan yang diselenggarakan berbentuk Latihan Posko dengan fokus latihan adalah menghadapi ancaman dari timur dan mengedepankan strategi perang modern dengan lebih banyak menyertakan cyber war dan perang media.
“Silakan dalam Latihan nanti kita diskusi beradu argumen, ide dan gagasan hingga berdarah – darah tanpa batas senior junior yang disampaikan secara beretika dan berdasarkan perkembangan situasi kekinian.Yang dimaksud kekinian adalah mengacu pada perkembangan teknologi terkini, strategi perang terkini dan situasi kemampuan musuh terkini. Kita bisa mengambil referensi Perang Trikora, dimana Indonesia dalam kondisi ekonomi tidak bagus namun mampu menghadirkan alutsista modern di zaman itu seperti pesawat Mig-17 dan Mig-21. Sehingga kita mampu menggetarkan lawan dan meraih kemenangan gemilang dengan merebut kembali Papua,”ujarnya
Kasau menyampaikan, kita juga harus ingat dengan pandangan Presiden Indonesia yang disampaikan di depan Para Perwira yang baru dilantik beberapa hari lalu, bahwa Indonesia bukan negara Continental, melainkan negara Kepulauan dimana sepertiga wilayah darat dan dua pertiga wilayah laut, seluruhnya membutuhkan pengawasan yang mumpuni dari aspek udara yang berteknologi tinggi. Oleh karena itu, beliau berhasrat mendatangkan Su-35, Tactical Drone serta membentuk Cyber Defence. Kita harus bisa menangkap pandangan Presiden ini sebagai Peluang positif bagi peningkatan kemampuan, kekuatan dan teknologi alutsista Angkatan Udara.
“Dalam Latihan Angkasa Yudha 2017 ini saya menginginkan sesuatu yang baru, tidak yang itu – itu saja dengan naskah yang simple, berbobot dan berisi bukan naskah yang tebal seperti bantal namun tidak dibaca. Hasilnya bisa menjadi acuan untuk memperbaharui Jukin, Juklak dan Juknis agar sejalan dengan perkembangan teknologi terkini namun tetap sesuai doktrin,”pungkasnya.
Setelah arahan Kasau, acara dilanjutkan diskusi yang dipimpin langsung oleh Kasau. Dalam diskusi ada beberapa saran dari Asisten dan juga pertanyaan dari para peserta. Semua bisa diakomodir dan dimusyawarahkan dengan baik, beberapa pertanyaan juga bisa dijawab oleh Kasau selaku Pimpinan Umum Latihan (Pinumlat) Angkasa Yudha 2017. Selesai Diskusi, kegiatan ditutup dengan refreshment.

Comments