Achieving Defence Superiority Through Electronic Warfare Technology

Pada tanggal 27 April 2017 Alaric Defence diberi kehormatan untuk diundang dalam Acara "Achieving Defence Superiorty Through Electronic Warfare" yang diadakan oleh SAAB-BPPT di Gedung BPPT.  Pada acara tersebut diundang juga para stakeholder dari Kemhan, TNI AL, TNI AU, TNI AD, Polri serta Industri Strategis dalam negeri seperti PT Hariff yang telah berhasil membangun Battle Management System untuk Tank Leopard TNI AD.

Pembukaan (Opening speech) oleh Mr Anders Dahl Country Manager SAAB Indonesia

Mr Anders menyampaikan sekilas Profil Perusahaan SAAB. SAAB berdiri di Swedia sebuah negara kecil di Eropa Utara dengan Populasi hanya 6 Juta Jiwa yang mana menghadapi masalah dengan kekurangan SDM, oleh karena itu sejak awal konsep dari SAAB adalah bagaimana memberikan solusi bagi keterbatasan dan kendala yang dihadapi.




salah satu produk yang ditawarkan SAAB bagi Indonesia adalah pesawat tempur JAS 39 Gripen C/D pesawat multiperan ini menawarkan kelincahan, sistem akuisisi target tembak yang canggih, radar multi-peran yang kuat, persenjataan modern, dan kemampuan dalam peperangan elektronik komprehensif (EW). Pesawat ini juga dirancang untuk mengantisipasi semua ancaman pada masa kini dan masa depan. salah satu kelebihan dari Pesawat tempur ini adalah dapat mengakomodasi berbagai macam rudal moderen yang tersedia di pasaran saat ini sebut saja AIM 120 AMRAAM,AIM 9 Sidewinder, AGM 65 Maverick dan SAAB Dynamic RBS 15. belum lagi jika proyek terbaru mengakomodasikan rudal BVR buatan Inggris Meteor dan IRIS T yang disebut sebut sebagai alternatif dari rudal AMRAAM dan Sidewinder yang membuat portofolio dari pesawat Gripen sebagai pesawat multiperan.


dalam sejarahnya Gripen tercatat memiliki rate of succes 50% dari semua tender pengadaan pesawat tempur yang diikuti. selain itu gripen merupakan pesawat tempur paling cost efficient berdasarkan studi dari Janes serta mudah dalam mengoperasikannya




prinsip bisnis SAAB setiap mengikuti kompetisi pengadaan Pesawat tempur di seluruh dunia yaitu :

1. SAAB selalu memberikan Transfer of Technology (ToT) dan invest di Local Business
2. SAAB selalu dekat dengan konsumen yaitu dengan cara membuka kantor perwakilan di negara tersebut
3. Asia Pasifik merupakan key market Region untuk SAAB


Keynote Speaker ke 1 Marsma (TNI) Wisnu Sukarjo, Kadiskomlek TNI AU dengan Materi Electronic Defence in Indonesia

pada sesi ini pembicara memaparkan kondisi terkini dari kemampuan Electronic Warfare TNI AU yang saat ini masih berupa impian, dalam MEF kedua ini unsur pengembangan Pernika masih terbatas, tetapi sudah mulai menemukan bentuk dimana TNI AU sudah merencanakan untuk membeli pesawat AEW sebagai konduktor tempur udara. 



sasaran terselenggaranya dukungan Pernika  yaitu Dukungan untuk Proteksi dan Dukungan untuk offensive akan tetapi peran satuan pernika belum digunakan secara maksimal. sebagai contoh "Komunikasi" antara pesawat Backbone TNI AU F16 dan Sukhoi masih belum bisa berkomunikasi secara langsung tetapi harus dibantu oleh radar GCI. sampai saat ini interoperability belum bisa diwujudkan karena kompleksitas peralatan masih tinggi hambatan yang dihadapi adalah masih dioperasikannya peralatan yang sudah tua bahkan yang spare partnya sudah tidak diproduksi lagi. kedepannya Elemen-elemen Operasional TNI AU sudah dapat melakukan Network antar platform.



Keynote Speaker ke 2 Mr Pute Yoga Permana VP PT Hariff Daya Tunggal  dengan Materi R&D Activities for Electronic Warfare at National Defence Industries

pada sesi ini pemateri memaparkan bahwa Portofolio PT hariff pernah terlibat dalam upgrade proyek radar pada rudal rapier, radar Thompson, dan radio satelit. dalam pernika sangat penting karena merupakan fungsi koordinasi dalam tiap pertempuran/palagan dan pernika juga berfungsi untuk melindungi komunikasi militer dalam bentuk kamuflase traffic komunikasi dan deception dalam analisa traffic.

Kontribusi PT Hariff untuk bidang pertahanan yaitu :

1. mengembangkan komputerisasi permintaan tembakan, memampukan radio mengirim data hingga prajurit infantri di garis depan dapat melakukan permintaan bantuan tembakan artileri
2. mengembangkan robust protocol yang fleksibel hingga sulit dilumpuhkan lawan.

Keynote ke 3 Mr Geoff Van Hess SAAB marketing director dengan materi EW National Capability Establishment



pada sesi ini pembicara memaparkan pengalaman Afrika Selatan dalam konflik Angola dimana AU Afsel kehilangan 4 pesawat tempur di tahun pertama konflik saat melakukan bantuan tembakan udara, untuk menghindari korban yang lebih tinggi lagi maka afsel menemukan solusi bantuan tembakan udara dengan bantuan radio komunikasi yang efektif dengan tembakan artileri dan serangan udara yang akurat hingga di tahun berikutnya tercapai Zero loss asset udara. hal ini membuktikan bahwa penggunaan aspek pernika dengan benar tidak hanya untuk proteksi tapi juga meningkatkan kemampuan.


untuk membuat Electronic Database yang baik dibutuhkan asupan data intelejen yang baik serta partisipasi industri lokal. sistem EW Database SAAB memberikan kemampuan pada user untuk melakukan update secara mandiri (Open Source) dalam hal ini keuntungannya adalah kerahasiaan dan lebih ekonomis. sistem EW database lain tidak memberikan kemampuan update secara mandiri hingga user akan bergantung pada produsen untuk melakukan update secara berkala



(By Alaric Defence)










Comments