Komisi I Soroti Soal Perawatan Alutsista TNI AU


Alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI AU harus didukung dengan perawatan yang baik. Pilot dan peralatan yang canggih saja dinilai tidak cukup untuk menunjang tugas TNI AU dalam mengamankan wilayah udara Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Anggota Komisi I DPR RI Djoko Udjianto. Pentingnya perawatan tersebut, kata Djoko, karena setiap tahun alutsista TNI AU kerap dirundung permasalahan yang berujung pada kecelakaan.


"Ini menjadi perhatian Komisi I agar dalam perencanaan di Kemenhan betul-betul cermat. Jangan sembarangan," kata Djoko, dalam keterangan tertulis, Selasa (4/4/2017).

Dalam kurun waktu dua tahun belakangan, terjadi beberapa kali kecelakaan pesawat tempur milik TNI AU. Pada 2015, terjadi dua kecelakaan yaitu pesawat F-16 terbakar di Lanud Halim Perdana Kusuma, dan pesawat tempur T-501 Golden Eagle milik TNI AU di Yogyakarta.

Kecelakaan juga terjadi pada 2016. Pesawat Super Tucano milik TNI AU jatuh di Malang, Jawa Timur. Pesawat tempur F-16 A/B TS-1603 tergelincir di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, pada Maret 2017.

Dengan berbagai pengalaman buruk tersebut, Djoko menegaskan bahwa pihak terkait harus mengambil pelajaran berharga. Politikus Demokrat ini sangat berharap pemerintah mempunyai komitmen dan fokus dalam merawat aset negara yang harganya tidak murah itu.

"Jadi, mengelola aset negara yang nilainya Rp800 miliar harus betul-betul diperhatikan. Jangan setengah-setengah. Karena Komisi I serius betul memperjuangkan anggaran TNI dalam rangka alutsista yang modern ini," kata Djoko.

Ia pun meminta agar pihak TNI dapat menyalurkan penggunaan anggaran dengan baik. "Jangan asal beli, seperti beli pesawat tempur Leopard tidak bisa jalan. Beli kapal selam, torpedonya tidak bisa lepas," ucap Djoko mengkritik.

Sumber

Comments