PTDI Digembosi Oknum Bernafsu Jabatan Sang Dirut


Posisi Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam beberapa bulan lagi akan kosong. Hal ini lantaran sang dirut saat ini, Budi Santoso, segera mengakhiri masa jabatannya. Sayangnya, kesempatan ini justru dimanfaatkan oknum di kalangan direksi untuk menduduki jabatan tersebut dengan cara kurang elegan yang justru membuat kinerja perseroan tidak optimal.
 
Direktur Eksekutif Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakaria mengatakan, akibat tindakan tersebut, terjadi keterlambatan pesanan para konsumen PTDI seperti TNI ALRI, TNI AURI, Thailand dan Philipina.
 
"Akibatnya, kinerja PTDI yang sudah mulai bangkit dari keterpurukan yang kembali menjadi satu-satunya perusahaan pembuat pesawat terbang di Asia Tenggara justru menjadi sedikit menurun," kata Sofyano dalam keterangannya, Rabu (22/3/2017).
 
Kuat dugaan, kata dia, ada kesengajaan yang dilakukan oleh bagian produksi dari PTDI yang dipimpin Direktur Produksi Ari Wibowo. "Jadi sepertinya ada benang merah antara keinginan Ari Wibowo untuk bisa mengantikan posisi Dirut PTDI, dengan keterlambatan memenuhi pesanan pelanggan PTDI dengan harapan yang disalahkan justru Dirut dan jajaran lainnya," tambah Sofyano.
 
Padahal, lanjut dia, jika ada kekompakan dan tidak ada kepentingan pribadi seharusnya PTDI mampu tepat waktu dalam memproduksi pesanan dari konsumen dan tidak perlu kena penalti oleh para konsumennya akibat terlambatnya pesanan.
 
"Untung saja jajaran Direksi lainnya mampu melakukan negoisasi, baik secara personal maupun lewat arbitrasi internasional. Sehingga dapat mengurangi beban pembayaran ganti rugi dari klaim para konsumen PTDI yang memesan produk dan terlambat pesanannya,” ujarnya.
 
Menurut Sofyano, PTDI seharusnya jadi kebanggaan bangsa Indonesia dan karena itu menteri BUMN harus hati hati menempatkan seseorang untuk posisi Dirut PTDI. 
 

Comments