Prajurit Lantamal VI berlatih peran arhanud dengan menggunakan monumen

Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VI Kamis (30/03/2017), seketika suasana berubah menjadi sangat tegang, seiring dengan bunyi sirine tanda bahaya.

Tidak lama kemudian, ratusan prajurit Lantamal VI terlihat berhamburan sambil membawa senjata dan bersiaga di sejumlah titik strategis. Sementara di pengeras suara pangkalan terdengar seperti suara komando, agar para prajurit bersiaga menghadapi serangan udara.

Ratusan prajurit TNI AL ini diperintahkan untuk mempertahankan pangkalan dari serangan musuh. Selang tak lama kemudian terlihat dua pesawat musuh terbang rendah menyerang Lantamal VI dari dua arah berbeda.

Personel pasukan TNI AL yang telah bersiaga langsung mempertahankan pangkalannya dan melakukan penyerangan terhadap pesawat musuh, dengan sigap dan cepat prajurit Lantamal VI mampu mengatasi serangan udara tersebut dengan menambak jatuh pesawat tempur musuh.

Namun demikian, pesawat musuh berhasil membom ruang Panti Perwira Jaladri hingga terbakar. Dengan sigap sejumlah prajurit memadamkan ruangan tersebut yang terbakar serta menolong satu prajurit yang menderita luka bakar akibat berusaha memadamkan api.

Suasana ketegangan yang terjadi seketika berubah karena hanyalah simulasi dalam pertahanan pangkalan TNI Angkatan Laut dari serangan musuh.

Asops Danlantamal VI Kolonel Laut (P) Anang Nurjatmiko selaku koodinator simulasi pertahanan pangkalan mengatakan, serangan udara skenario latihan sebagai penilaian terhadap seluruh pangkalan TNI Angkatan Laut yang merupakan bagian dari Gladi Tugas Tempur (Glagaspur).

"Simulasi ini untuk meningkatkan kemampuan pasukan TNI AL dalam mempertahankan NKRI," katanya.

Simulasi  yang melibatkan seluruh prajurit Lantamal VI dan Yonmarhanlan VI ini berlangsung di sekitaran Mako dan Dermaga layang Lantamal VI. (gun)

Sumber