Jet Tempur F-16 Milik TNI AU Roesmin Nurjadin yang Insiden di Landasan Pacu Mengalami Kerusakan 25 Persen di 3 Bagian


Meski hanya mengalami kerusakan sekitar 25 persen, pasca insiden di landasan pacu Bandara Sultan Syarif Kasim II, namun biaya perbaikan jet tempur F-16 milik TNI AU Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru diperkirakan mencapai Rp25 Miliar.

Untuk kategori Alutsista apalagi menyangkut AU, biaya segitu masih terbilang wajar. Langkah perbaikan dinilai mampu menekan efisiensi ketimbang membeli baru, di mana satu pesawat tempur jenis yang sama bisa dibanderol sekitar Rp750 miliar. Ditambah lagi kerusakannya tidak begitu parah.

Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma Henri Alfiandi mengungkapkan, secara ekonomis biaya Rp25 miliar untuk perbaikan F-16 tersebut tidak akan merugikan, apalagi setelah diperbaiki nanti, jet tempur itu akan bisa mengudara kembali. "Masih ekonomis untuk diperbaiki," yakinnya.

Jet tempur F-16 itu selanjutnya akan dibawa ke Lanud Iswahyudi untuk menjalani proses perbaikan, bahkan diupgrade kemampuannya. Dimungkinkan, pesawat tempur ini bisa terbang lagi dengan kemampuan yang lebih unggul sekitar 2019 nanti.

====================================

Pengecekan awal sudah dilakukan pasca insiden terbaliknya jet tempur F-16 Tipe B milik TNI AU Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Selasa (14/3/2017) sore lalu. Secara umum, kerusakan hanya 25 persen di tiga bagian.

Ini diungkapkan Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma Henri Alfiandi, Jumat (17/3/2017) sore, dalam konfrensi persnya di ruang Arjuna Lanud. "Ada beberapa kerusakan, 20 sampai 25 persen, jadi efisiennya masih bisa diperbaiki," yakinnya.
Kerusakan itu berada di tiga bagian, diantaranya bagian depan (moncong, red), sayap depan kiri dan bagian belakang. "Tim dari BPL (Bantuan Pemeliharaan Lapangan) tanggal 15 kemarin sudah mengecek dan menilai seberapa parah kerusakan pesawat tersebut," sambung dia.

Hasilnya pesawat ini layak diterbangkan kembali setelah nanti mendapat perbaikan. Ini akan dilakukan di Lanud Iswahyudi, kita bawa ke sana memakai Hercules dengan dipisah-pisah," sambung Jenderal bintang satu ini menjawab GoRiau.com (GoNews Grupy.
Kata dia, F-16 yang mengalami insiden itu sebetulnya juga memang harus dibawa ke Lanud Iswahyudi untuk menjalani MLU (Meet Life Upgrade), atau awamnya diistilahkan perawatan berkala bagi pesawat tempur.
"Pesawat ini sebetulnya 70 jam lagi (Sekitar 2,5 bulan ke depan, red) juga akan dikirim ke sana untuk MLU. Salah satunya di MLU adalah program peningkatan dari 6 ribu jam ke 8 ribu jam. Cuma kan kita tidak tahu bakal terjadi seperti ini," sebutnya.
Di luar itu semua, Danlanud Roesmin Nurjadin memastikan, bahwa dengan tidak beroperasinya satu F-16 tersebut, dipastikan tidak akan menganggu tugas penting jajarannya, dalam menjaga dan mengamankan teritori udara NKRI. 
Sumber

Comments